Senin, 03 Juni 2013
Alhamdulillah
hari senin telah datang. Awal minggu ini membawa penuh harapan. Setelah tadi
pagi mendapat Manufacturing Hope (MH), yang sangat menggugah.
Ya, meski judulnya
sedikit berbau politik, namun ternyata isinya jauh dari politik. Hanya
mengabarkan, betapa pun politik bergejolak, tapi Negara harus terus maju.
Pak dahlan iskan
memang cerdas. Bisa belajar dari Negara Filipina. Kita yang seharusnya merasa
tersinggung karena Negara sekecil itu pertumbuhan ekonominya ( 2013 ) melebihi Negara
kita. Begitu mendengar tentang pertumbuhan ekonomi yang pesat, beliau sangat
pandai membaca peluang, bahwa Negara itu pasti sedang memerlukan banyak barang,
nah yang pasti akan banyak belanja dan disitulah uang didapat. Sembari menimba
ilmu, (walaupun sudah paham), maka beliau menawarkan berbagai peluang
kerjasama.
Sungguh detil
informasi yang didapat, tentang sistem politiknya yang amburadul lah, tentang
keamanan yang tak karuan, tentang bencana yang menyedihkan, kesenjangan
kemiskinan, dan lebih banyak lagi yang hampir sama kompleksitasnya dengan di
Negara kita. Namun tak membuat pertumbuhan ekonominya menurun.
Memang tidak
bisa dipungkiri. Bahwa suatu pemerintahan yang bersistem demokrasi, pasti akan
banyak gejolak. Karena mereka dipecah – pecah dalam partai politik, yang
sejatinya punya misi masing-masing.
Itulah kelemahan
sistem demokrasi. Partai yang berkuasa, walaupun secara hukum sah, namun partai
yang kalah, pasti akan memberikan perlawanan. Menjadi oposisi dalam
pemerintahan.
Sungguh sangat disayangkan.
Karena, posisi oposisi itu berarti selalu berlawanan dengan segala kebijakan
pemerintah. Sebagai sesama warga Negara dalam pemerintahan, seharusnya harus
bersatu dalam memajukan Negara. Mengatasi segala rintangan. Melawan ancaman
Negara lain, yang pasti punya kepentingan. Yang akhirnya semakin banyak gerakan
separatis, yang membuat kekacauan di setiap daerah.
Dimana mereka
dapat dana?. Yang pasti dari para pemilik modal, yang punya kepentingan bisnis.
Bisa juga dari partai yang kalah dalam pemilu, karena ingin membuat image bahwa
partai yang berkuasa sekarang lemah.
Kondisi
kehidupan warga Negara yang terkotak-kotak, karena pengaruh sistem partai
politik, membuat mereka gampang terkena pengaruh. Juga strata pendidikan yang
rendah alias kebodohan yang sudah merata.
Jadi energi yang
seharusnya digunakan untuk memikirkan dan memajukan ekonomi Negara, habis untuk
mengatasi masalah konflik dalam negeri. Seperti Negara-negara di afrika, yang
tahun demi tahun selalu perang. Padahal yang mereka perangi adalah saudara
sendiri, karena beda pandangan. Akhirnya kita sendiri yang akan rugi. Karena
Negara lain yang akan menikmati begitu besarnya kebutuhan kita yang tak bisa
dipenuhi.Bagaimana bisa memenuhi?. Ke pasar saja mendapat ancaman. Ke
ladang saja harus sembunyi sembunyi.
Begitu mencekam sekali.
Sudah cukup,
kita harus akhiri perselisihan ini. Sudah lama kita menderita. Sampai kapan
lagi harus begini. Bersatulah, semua pasti bisa diselesaikan bersama.
Tinggalkan semua keangkuhan, kesombongan. Gengsi.tidak ada gunanya.
Akhirnya semboyan kerja kerja
kerja by dahlan iskan lah yang harus
kita galakkan.