Alhamdulillah. Masih diberi sehat. Karena itu anugerah yang besar. 7 tahun Jadi penyandang Odamun juga saya bersyukur. Masih ada orang lain yang lebih berat sakit nya. Penyakit ini unik banget. Bikin gereget. Nyeri sendi ini sudah saya anggap sebagai adik. Hehe lucu ya. Sakit kok dijadikan adik. Mau gimana lagi. Daripada dipikir terus sakitnya dobel.Untung nya sdh berlalu sakit yang macam macam itu. Jadi tinggal merawat ini si adik sendi. Akhirnya ketemu sama mbak Rahayu Erge lewat fb. Pertama beli dan pakai MIRA minyak rambut
# sagha langsung terasa hangat. Kepala terasa ringan. aromanya bikin tenang. Rambut yang rontok karena efek odamun berkurang banyak. Lalu coba beli yang # saghapremium , untuk nyeri sendi kaki dan tangan. Alhamdulillah sangat berguna.nyeri nya berkurang, hangat nya awet. Apalagi musim dingin ini. Makasih mbak
Rahayu Erge . Mau dong minyak #saghapremium nya. Ibu saya sekali nyoba langsung minta dibelikan nihhh. Kirim yaa buat ibu
Showing posts with label utama. Show all posts
Showing posts with label utama. Show all posts
Wednesday, May 16, 2018
Dari sebelah
Tuesday, June 4, 2013
sebuah refleksi
Sebuah Refleksi
Alhamdulillah, segala puji syukur yang sangat besar kepada Allah SWT.
Betapa tidak sampai usiaku sekarang ini, sungguh tidak
menyangka.
Begitu besar nikmat dan karunia yang Ia berikan kepadaku.
Ingat dulu waktu
masih anak –anak.
Sering sakit dan nyaris mati.
Jika bukan karena Dia.
Monday, June 3, 2013
MH Belajar dari Filipina
Senin, 03 Juni 2013
Alhamdulillah
hari senin telah datang. Awal minggu ini membawa penuh harapan. Setelah tadi
pagi mendapat Manufacturing Hope (MH), yang sangat menggugah.
Ya, meski judulnya
sedikit berbau politik, namun ternyata isinya jauh dari politik. Hanya
mengabarkan, betapa pun politik bergejolak, tapi Negara harus terus maju.
Pak dahlan iskan
memang cerdas. Bisa belajar dari Negara Filipina. Kita yang seharusnya merasa
tersinggung karena Negara sekecil itu pertumbuhan ekonominya ( 2013 ) melebihi Negara
kita. Begitu mendengar tentang pertumbuhan ekonomi yang pesat, beliau sangat
pandai membaca peluang, bahwa Negara itu pasti sedang memerlukan banyak barang,
nah yang pasti akan banyak belanja dan disitulah uang didapat. Sembari menimba
ilmu, (walaupun sudah paham), maka beliau menawarkan berbagai peluang
kerjasama.
Sungguh detil
informasi yang didapat, tentang sistem politiknya yang amburadul lah, tentang
keamanan yang tak karuan, tentang bencana yang menyedihkan, kesenjangan
kemiskinan, dan lebih banyak lagi yang hampir sama kompleksitasnya dengan di
Negara kita. Namun tak membuat pertumbuhan ekonominya menurun.
Memang tidak
bisa dipungkiri. Bahwa suatu pemerintahan yang bersistem demokrasi, pasti akan
banyak gejolak. Karena mereka dipecah – pecah dalam partai politik, yang
sejatinya punya misi masing-masing.
Itulah kelemahan
sistem demokrasi. Partai yang berkuasa, walaupun secara hukum sah, namun partai
yang kalah, pasti akan memberikan perlawanan. Menjadi oposisi dalam
pemerintahan.
Sungguh sangat disayangkan.
Karena, posisi oposisi itu berarti selalu berlawanan dengan segala kebijakan
pemerintah. Sebagai sesama warga Negara dalam pemerintahan, seharusnya harus
bersatu dalam memajukan Negara. Mengatasi segala rintangan. Melawan ancaman
Negara lain, yang pasti punya kepentingan. Yang akhirnya semakin banyak gerakan
separatis, yang membuat kekacauan di setiap daerah.
Dimana mereka
dapat dana?. Yang pasti dari para pemilik modal, yang punya kepentingan bisnis.
Bisa juga dari partai yang kalah dalam pemilu, karena ingin membuat image bahwa
partai yang berkuasa sekarang lemah.
Kondisi
kehidupan warga Negara yang terkotak-kotak, karena pengaruh sistem partai
politik, membuat mereka gampang terkena pengaruh. Juga strata pendidikan yang
rendah alias kebodohan yang sudah merata.
Jadi energi yang
seharusnya digunakan untuk memikirkan dan memajukan ekonomi Negara, habis untuk
mengatasi masalah konflik dalam negeri. Seperti Negara-negara di afrika, yang
tahun demi tahun selalu perang. Padahal yang mereka perangi adalah saudara
sendiri, karena beda pandangan. Akhirnya kita sendiri yang akan rugi. Karena
Negara lain yang akan menikmati begitu besarnya kebutuhan kita yang tak bisa
dipenuhi.Bagaimana bisa memenuhi?. Ke pasar saja mendapat ancaman. Ke
ladang saja harus sembunyi sembunyi.
Begitu mencekam sekali.
Sudah cukup,
kita harus akhiri perselisihan ini. Sudah lama kita menderita. Sampai kapan
lagi harus begini. Bersatulah, semua pasti bisa diselesaikan bersama.
Tinggalkan semua keangkuhan, kesombongan. Gengsi.tidak ada gunanya.
Akhirnya semboyan kerja kerja
kerja by dahlan iskan lah yang harus
kita galakkan.
Subscribe to:
Posts (Atom)